Mendadak Voli, Gara-Gara Megawati (1/7)


Fans Voli Jalur Tiktok

Seumur-umur gue sama sekali nggak pernah tertarik sama voli. Beserta semua cabang olah raga yang pake bola-bolaan. Pengecualian untuk bulu tangkis ya, mungkin karena bolanya berbulu. Dan Indonesia sering menang. Artinya kalau yang bertanding bukan Indonesia, ya gue males nonton.

Sampe pada suatu hari di bulan November 2023, lewatlah sosok Megawati Hangestri Pertiwi di FYP Tiktok gue. Dia ini atlet voli Indonesia, asli Jember, yang main di Red Sparks, sebuah klub voli Korea. Yang bikin gue jadi makin tertarik adalah karena Mega bukan sekadar “main” di Korea, tapi dia bisa dibilang “ngacak-acak” dunia bola voli Korea.  

Read the full post »

Menghadapi Play Off dengan Trisula Patah (7-tamat)


Pertandingan melawan GS Caltex adalah pertandingan keempat di putaran keenam. Masih tersisa 2 pertandingan lagi yang harus dijalani Red Sparks walaupun hasilnya udah nggak berpengaruh pada tiket play off mereka.

Di pertandingan kelima, Red Sparks melawan AI Pepper. Yang mengejutkan , Ko Hee-jin sama sekali nggak menurunkan pemain inti Red Sparks. Mega, Gia, dan pemain-pemain senior lainnya duduk di bangku penonton, menyemangati pemain-pemain muda yang selama ini duduk di bangku cadangan. Sekali lagi ini membuktikan pelatih Ko Hee-jin adalah orang yang berpikir rasional.

Maksudnya gini:

Rekor kemenangan berturut-turut terbanyak yang pernah dimiliki Red Sparks adalah 7 kali. Tahun ini mereka udah berhasil mengulanginya, dengan kemenangan atas GS Caltex. Kalau Ko Hee-jin mau gagah-gagahan “memecahkan rekor”, maka dia bisa menurunkan tim utama untuk melawan AI Pepper, demi menggenapkan kemenangan 8 kali berturut-turut. Tapi dalam sebuah wawancara Ko Hee-jin bilang, targetnya adalah menang kejuaraan, bukan memecahkan rekor. Daripada memboroskan tenaga pemain inti hanya untuk memecahkan rekor menang 8 kali, lebih baik kasih kesempatan para pemain untuk rehat. Gue setuju banget, ini pemikiran rasional yang fokus pada tujuan utama. Nggak heran kalo Ko Hee-jin pernah dianugerahi gelar MVP setelah Red Sparks berhasil mengalahkan Pink Spiders 3-1 di awal putaran keenam.

Ko Hee-jin dinobatkan sebagai MVP di awal putaran keenam

Walaupun di atas kertas Red Sparks udah pasti kalah, tapi fans tetap mengapresiasi karena poinnya lumayan ketat. Set pertama Red Sparks kalah 17-25, set kedua kalah lagi dengan selisih makin tipis 21-25, dan di set ketiga berhasil menang 25-11. Sayangnya di set keempat Red Sparks kalah dengan 25-19. Skor akhir 1-3 untuk AI Peppers.

Yang bikin penonton ketar-ketir adalah pertandingan keenam melawan IBK Altos.

Read the full post »

Putaran Keempat dan Kelima: Menyala (6/7)


Strategi Ko Hee-jin berhasil. Performa Red Sparks mantap melalui putaran keempat dan kelima. Di putaran keempat, Red Sparks hanya kalah 2 kali, yaitu dari Hyundai Hillstate dan Pink Spiders, 2 tim terkuat di klasemen. Posisi mereka naik dari peringkat 4 ke peringkat 5.

Tapi Red Sparks bener-bener menyala di pertengahan putaran kelima. Dua pertandingan pertama menang, pertandingan ketiga kalah, habis itu bablas tak terkalahkan hingga akhir putaran kelima. Peringkat mereka naik lagi, dari 4 ke 3. Peluang masuk babak play-off terbuka lagi!

Salah satu momen paling berkesan adalah waktu Red Sparks melawan Hyundai Hillstate. Mega yang bertugas service berhasil membukukan 11 poin berturut-turut tanpa jeda, termasuk 1x service ace (mencetak poin langsung dari pukulan service tanpa sempat dibalas lawan).

Read the full post »

Rahasia Kekuatan Red Sparks (5/7)


Terlepas dari bahan baku pemain yang memang berkualitas, menurut gue yang bikin Red Sparks bisa cepat bangkit dari masa-masa suram di putaran kedua dan ketiga adalah karena hubungan antarpemain memang baik. Di luar lapangan mereka sering nongkrong bareng, kadang di cafe milik Socap, kadang luntang-lantung shopping rame-rame.  

Mega, Yeum Hye Son, Ibunya Gia, Solmangat, Gia, main ke cafe milik Lee So Young
Kiri ke kanan: Mega, Yeum Hye Son, Ibunya Gia, Solmangat, Gia, main ke cafe milik Lee So Young

Uniknya, Ibunya Gia rajin nonton anaknya bertanding di lapangan bahkan ikutan nongkrong bareng anggota tim Red Sparks. Padahal setahu gue biasanya bule di umur 24 tahun udah pada hidup masing-masing dari orang tuanya, nggak sampai ditemenin merantau kayak gini.

Read the full post »

Lahirnya Trisula Maut (4/7)


Pelatih tim Red Sparks bernama Ko Hee-jin. Oppa berumur 44 tahun ini mantan pebola voli, tapi mulai 2016 merintis karir sebagai pelatih. Dia melatih Red Sparks mulai 2022. Dia juga yang menemukan Mega.

megawati dan koo heejin pelatih red sparks

Tadinya lewat rekaman video, lalu nonton langsung saat Mega bertanding bareng klub di Vietnam. Terkesan dengan kemampuan Mega, dia mantap memilih Mega masuk Red Sparks, walau para fans waktu itu banyak yang meragukan kemampuan atlet Indonesia. Jangankan fans Korea, sebelum kenal Mega, pun gue juga ragu kok!

Read the full post »

Sayangnya: Dunia Voli Korea Tak Semudah Membalik Ceplok (3/7)


Liga voli Korea menerapkan 6 putaran. Di setiap putaran, semua tim harus saling bertanding, dan mengumpulkan akumulasi poin. Tim yang menang straight set (3-0 atau 3-1) dapat 3 poin, sementara yang menang fullset (3-2) dapat 2 poin. Ada 7 tim yang ikut bertanding, jadi setiap tim harus main 6x di setiap putaran. Nilai maksimal yang bisa didapat tim kalau menang straight set terus di suatu putaran adalah 18 poin.

Di akhir putaran keenam, 3 tim dengan poin tertinggi maju ke babak play off. Tim dengan poin tertinggi menunggu di final, sementara tim peringkat 2 dan 3 memperebutkan tiket ke final dengan sistem best of three.  

Read the full post »

Berkah Mega buat Semua (2/7)


Tim Red Sparks sebenernya tergolong tim menengah. Kalo dibilang hebat, faktanya udah  7 tahun terakhir puasa gelar karena gagal melulu masuk babak play-off. Tapi kalo dibilang cupu, mereka punya catatan pernah 3 kali juara. Popularitasnya di medsos ya cuma segitu-gitunya. Tapi gara-gara ada Mega, para fans dari Indonesia berbondong-bondong mem-follow akun-akun Red Sparks. Hasilnya, sekarang akun IG Red Sparks udah punya hampir 260 ribu followers. Angka ini adalah hasil pertumbuhan 122% selama 90 hari terakhir dengan engagement rate 5,48%. Biasanya, semakin banyak followers, semakin susah punya engagement rate yang tinggi. Untuk akun dengan 200 ribuan follower, engagement rate 3% aja udah bagus banget, sementara mereka bisa di atas 5%.

Read the full post »

Cukup Layar HP yang Retak, Dompet Jangan Ikutan


Gue selalu kagum sama orang2 yang betah pake HP dengan kayar retak, karena buat gue, itu GANGGU banget. Bawaannya langsung pingin beli baru.

HP lama kesayangan gue, Huawei Mate 20 Pro pernah retak sudut layarnya. Sama sekali nggak ganggu di fungsi touch screen-nya, tapi mata serasa gatel ngelihat retakan itu. Di sisi lain, mau ganti HP masih sayang banget sama si Mate 20 Pro yg responsif, batrenya awet dan kameranya bagus. Akhirnya gue bela2in ganti layar di service center resmi Huawei seharga 3 juta lebih.

Seandainya Huawei nggak pake acara kena banned sama Google, gue pasti akan melanjutkan tradisi ke Mate 50 Pro. Sayangnya gue masih belum tertarik menjalani serangkaian penyesuaian untuk hidup dengan HP tanpa android. Maka setelah Mate 20 Pro mengabdi selama 3 th lebih, gue beralih ke Samsung S22 Ultra.

Di toko Samsung gue ditawarin beli Samsung Care+, asuransi kerusakan akibat semua penyebab yang nggak disengaja.

“Termasuk layar pecah krn jatuh?” tanya gue, teringat pengalaman dengan si Mate 20 Pro.

Read the full post »

Gue dan Perjuangan untuk Kembali Jadi Kecoa Buku


Kalo ditanya orang, atau diminta ngisi formulir data diri, salah satu jawaban gue untuk pertanyaan tentang hobi selalu “baca”. Padahal, apa iya?

Memang iya, kok. Tapi, ternyata, itu dulu. Dan gue baru sadar diri belakangan ini, bahwa sebenernya udah nggak layak lagi ngaku-ngaku hobi baca.

Begini maksudnya:

Read the full post »

Arawinda dan Blunder KITE Entertainment: Pentingnya Logika Berbahasa


“Yang Penting Ngerti.” Masa?

Sejak dulu gue orang yang paling rewel soal ketertiban berbahasa dan paling “gemes” (pengen nyubit — pake gunting kawat) sama orang yang bilang, “Udahlah, nggak usah terlalu musingin bahasa, yang penting sama-sama ngerti.” Iya kalo elu lagi belajar bahasa asing, memang bener nggak usah terlalu mikirin struktur dulu, karena keberanian mencoba lebih penting. Kayak pedagang-pedagang di daerah wisata: strukturnya kacau, pelafalan sekadar mirip tapi yang penting bisa ngobrol sama turis dan dagangan laku. Nggak papa. Tapi kalo lagi ngomong bahasa sendiri, bahasa yang kita pelajari sejak kecil, maka bahasa itu ibarat OS (operating system) di ponsel: dia melandasi bagaimana informasi kita terima, kita olah, dan kita sampaikan balik ke dunia. Kalau logika bahasa kita kacau, maka kita ibarat ponsel yang OS-nya error: biar kata prosesornya pake Snapdragon seri terbaru, RAM 1 TB, maka pas dipake juga akan error. Minimal lemot banget dan bikin emosi pemakainya.

Kasus Arawinda dan “press release” yang dikeluarkan perusahaan manajemen yang menaunginya; Kite Entertainment (selanjutnya gue singkat KE ya) adalah contoh betapa gawatnya kalau logika bahasa yang error dipaksakan untuk menulis publikasi massa: mencoba meredam satu masalah dengan menciptakan masalah baru yang dampaknya malah lebih luas.

Mari kita bahas satu per satu.

Read the full post »

Respek


Pagi ini mampir ke Bubur Mas Adi, yang mangkalndi parkiran Ayam Hayam Wuruk Tebet Barat Dalam Raya, sebelum ke kantor. Gue langsung disambut seorang ibu bawa gembolan plastik berisi bubur sumsum.

“Pak, tolong dibeli Pak, buat biaya operasi Bapak saya, butuh biaya 400 ribu,” kata Ibu itu dengan suara bergetar penuh drama.

Read the full post »

Filosofi Slow Shutter Speed


Teknik fotografi slow shutter speed adalah memotret dengan kecepatan buka-tutup diafragma yang relatif lambat. Karena diafragma adalah pintu masuk cahaya menuju sensor/film, maka bila kecepatan buka-tutupnya diperlambat, volume cahaya yang masuk ke sensor/film bisa lebih banyak. Akibatnya obyek yang tadinya kelihatan gelap bisa jadi lebih terang, obyek yang tadinya tersembunyi dalam gelap jadi muncul. Syarat untuk melakukan teknik ini: kamera harus dalam keadaan stabil, bisa dengan bantuan tripod atau ditaruh di landasan yang kokoh, nggak boleh gerak sedikit pun. Kalau shutter speed lambat, lalu kamera goyang sedikiiit, aja, maka gambar akan blur.

Prinsip yang sama berlalu saat kita lagi mengahadapi situasi yang kurang jelas, yang belum bisa kita pahami. Tetap tenang, ambil waktu sedikit lebih lama untuk hening, buka mata (dan pikiran) untuk untuk menangkap dan mengolah semua informasi yang mungkin terlewatkan. Seperti kamera yang membuka diafragmanya lebih lama untuk menghasilkan gambar yang lebih terang, pikiran yang terbuka lebih lama, akan menerima informasi yang oebih banyak. Syaratnya juga sama: saat melakukannya, sikap kita harus tenang, karena kalau dilakukan dalam keadaan labil, akibatnya malah gampang terpengaruh informasi yang salah. Seperti gambar yang lebih terang saat diambil dengan teknik slow shutter speed, keputusan yang diambil dengan pikiran yang terbuka dan tenang, biasanya akan lebih tepat.

Apa teknik yang kalian gunakan untuk mengahadapi masalah sulit? Ceritain di komentar ya!

Sebuah Kisah Penelusuran Nirfaedah


Semalem lagi scroll2 Twitter dan nemu capture IG story seorang celebgram berinisial RV yang nagih pembayaran sebuah tas dari orang bernama MZ. Tapi kemudian ada capture lain dari RV yang menyatakan MZ sudah bayar tasnya dan kasus dinyatakan selesai.

Eh scroll lagi, nemu capture IG story dari orang bernama CK yang juga merasa belum dibayar oleh MZ. Gue sebagai orang yang jarang mengikuti dunia perartisan bertanya-tanya siapakah CK ini, apakah bintang film, penyanyi atau komedian. Maka gue cek Google, dan ketemulah biodata ringkasnya bahwa dia adalah pemain sinetron bersuamikan orang bernama RA.

Nah nama RA ini rasanya mengingatkan pada sebuah berita yang viral baru-baru ini, tapi lupa apaan. Maka gue googling nama RA dan ketemulah berita bahwa dia baru dituntut pertanggungjawaban dari seorang perempuan bernama WA yang mengaku pernah dihamili oleh RA.

Untuk lebih mendalami kasus, gue beralih ke YouTube dan mencari pemberitaan tentang WA dan RA. Ketmulah sebuah acara wawancara gosip di mana WA membeberkan kedekatannya dengan RA sejak tahun 2012. “Bahkan waktu RA kecelakaan motor tahun 2012, saya yang pertama kali dia telepon,” kata WA.

Lalu muncul cuplikan reportase waktu RA kecelakaan motor tahun 2012, teman-teman artisnya datang menjenguk, dan salah satunya Agnes Monica.

Nah, ini bagian serunya.

Read the full post »

Perjuangan Seorang Kroco Tua Mencari Vaksin


Sebagai kroco kantoran yang masih harus beraktivitas di tengah keramaian, gue tergolong orang yang sangat mau banget sekali divaksin. Waktu program vaksinasi nasional diluncurkan, gue udah harap-harap cemas, kapan giliran gue bisa divaksin. Waktu itu yang diprioritaskan adalah para tenaga kesehatan, pedagang pasar dan driver ojol, OK belum rezeki. Trus beralih ke ASN, baiklah gue sabar menanti. Lalu para guru, lalu pekerja kreatif, lalu lansia… hmmm kroco kantoran swasta kapan ya…

Yang bikin makin penasaran, orang-orang di sekitar gue, yang sebenernya di luar kategori prioritas vaksin itu, pada enteng banget kebagian vaksin. Ada yang gara-gara ipar sepupunya nakes jadi bisa ikutan, ada yang nekad masuk rombongan UKM padahal nggak punya bisnis UKM, ada yang duluuuu banget pernah ngajar tapi sekarang udah enggak lagi dan sukses dapet jatah vaksin guru. Tapi ya sudahlah, gue mencoba sabar aja nunggu jalur resmi vaksin dibuka untuk umum.

Angin segar gue dapatkan akhir Mei, denger-denger beberapa lokasi udah menerima vaksinasi untuk umum usia 18 tahun ke atas. Bahkan ada salah satu temen yang mengirimkan info, suaminya sukses vaksinasi di sebuah rumah sakit di Jakarta Timur, padahal umurnya belum 50, bukan ASN, pekerja kreatif, atau guru. Maka tanggal 3 Juni, pagi-pagi gue dan Ida meluncur ke rumah sakit itu dengan harapan bisa ikutan vaksinasi.

Read the full post »

Keajaiban Program Insting Seekor Kucing


Secara resmi sebenernya gue nggak pernah melihara kucing, tapi selalu ada aja kucing yang mampir di teras dan akhirnya memutuskan untuk ngekos (tentunya secara gratis). Setiap kali kucing yang ngekos di teras ngilang, nggak lama kemudian pasti muncul kucing penggantinya. Gue curiga ada sejenis yayasan di kalangan para kucing yang mengatur rotasi domisili para anggotanya. Mungkin secara berkala memang mereka perlu untuk ganti lokasi rumah, biar nggak bosen, gitu.

Salah satu kucing yang ngekos di teras gue kasih nama Si Odob, karena… yah, untuk ukuran kucing dia nampak bodo(h) banget. Pertama, dia nampak sangat mudah teralih perhatiannya. Kalo gue abis menuangkan makanan ke mangkoknya, dia buru-buru nyamperin. Tapi saat dia denger gue ngasih makan kucing lain, dia langsung berhenti makan, makanannya dia tinggal, dan buru-buru nyamperin mangkok yang barusan gue isi. Nanti kalo gue isi mangkok berikutnya lagi, dia begitu lagi. Dia ini short term memory loss kayak Dory apa gimana sih, bingung gue.

Di hari lainnya, dia melakukan hal kayak gini:

Read the full post »