my stupid boss – resensi dan analisis psikologis


Saat ditanya orang apa tip menulis blog yang diminati banyak, gue pernah menjawab, “Hindari humor negatif, yang memancing tawa pembaca dari menghina / menjelek-jelekkan orang lain, karena lama kelamaan kita akan kehabisan bahan. Nggak ada orang yang bisa secara konsisten negatif terus, pasti ada saatnya kita merasa bahagia, kan? Pada saat itu, kita bisa kehabisan bahan tulisan.”

Ternyata gue salah.

Ternyata ada sebuah blog yang boleh dibilang cuma berisi curhat kesebelan sang penulis terhadap bossnya yang bego setengah mati. Bukan cuma itu, blog ini juga udah diangkat jadi buku setebal hampir 200 halaman. Dan setelah bukunya terbit, masih terus bermunculan posting-posting baru yang nyaris semuanya bertema sama: sumpah serapah terhadap si boss. Luar biasa, boss yang satu ini pasti bener-bener seorang boss yang sangat inspirasional!

Guilty pleasure, kurang lebih itulah reaksi gue saat membaca buku “my stupid boss” ini. Di satu sisi gue prihatin ngeliat ada aib (baca:kebegoan) orang diumbar abis-abisan, tapi di sisi lain gue harus akui bahwa gaya penuturan si penulis sangat cerdas, sinis, dan kocak banget!

Si penulis yang identitasnya masih misterius ini mengaku sebagai ‘kerani’ (staf admin) di Malaysia. Dia bekerja di sebuah perusahaan kecil (hanya punya pegawai beberapa belas orang). Pemilik perusahaan itulah sang ‘stupid boss’ yang abis-abisan dihajar dalam 197 halaman buku terbitan Gradien Mediatama ini.

Gaya penulisannya sebenernya nggak terlalu istimewa, kalo nggak bisa dibilang kaku. Dialog-dialog antara tokoh penulis dan si boss ditulis dalam format mirip naskah sandiwara, sebuah format yang sangat ‘kering’, sebenernya. Tapi berhubung isi dialognya bener-bener ancur abis, gue ketawa-ketawa juga bacanya.

Contohnya dialog mereka di pesawat, saat tiba-tiba tokoh boss mengenali di pesawat mereka ada seorang menteri Indonesia:

Boss: Eh, itu kan Mentri xxx Pak xxx
Gue: Iya. Terus kenapa?
Boss: Saya mau ngobrol, ah (siap-siap mau bangun)
Gue: Jangan, Pak.
Boss: Loh, memangnya kenapa? Biarin aja! Lagian tempat duduk di sebelahnya juga kosong, kan?
Gue: Ya,. tapi ini udah mau take off! Bapak mau keguling apa?
Boss: Oh, iya, ya…

(hal. 182)

Berdasarkan penggalan-penggalan informasi dalam buku ini, gue ketahui bahwa si boss adalah orang Indonesia yang menikah dengan wanita Malaysia. Dia pernah tinggal 13 tahun di Amerika Serikat, dan bangga sekali dengan fakta tersebut. Sebaliknya, tokoh penulis berpendapat bahwa untuk ukuran seorang boss yang pernah kuliah di Amerika Serikat, si boss sungguhlah norak, bego, kampungan, paranoid, pengecut, licik, pelit, dan pada dasarnya nggak tau malu. Menurut penulis, si boss nggak belajar apapun selama tinggal di Amerika, karena yang dilakukannya di sana cuma (sori) berak. Diceritakannya bagaimana si boss mencoba memberi ‘uang damai’ saat ditilang polisi Malaysia, yang akhirnya malah berbuntut panjang. Atau saat si boss sesumbar akan menempeleng 17 pegawai yang punya tuntutan khusus di akhir masa kontrak, tapi saat dipertemukan langsung malah ciut. Atau tentang si boss yang mengendap-endap sembunyi di semak-semak untuk memata-matai apakah para pekerjanya betulan kerja saat dia nggak di kantor.

Sebaliknya, si penulis menutup rapat-rapat identitas dirinya, bahkan nggak mencantumkan nama aslinya sebagai penulis. Dia cuma bilang bahwa dirinya adalah seorang perempuan Indonesia keturunan Tionghoa, sudah menikah, dan bekerja di kantor boss bodoh itu sebagai tenaga kontrak. Artinya, dia dan boss terikat perjanjian kerja sama selama jangka waktu tertentu. Menurut peraturan tenaga kerja Malaysia, bila salah satu pihak memutuskan hubungan kerja sebelum waktu yang ditentukan dalam kontrak, pihak tersebut harus membayar ganti rugi senilai upah bulanan dikalikan dengan jangka waktu yang tersisa. Itulah sebabnya si penulis tetap bertahan di kantor bossnya walaupun dia benci setengah mati. Dari berbagai istilah dan referensi yang dia gunakan (misal: penggunaan istilah makdikipe yang punah di era 90-an awal dan menyebut pemeran Superman adalah Christopher Reeve – bukan Brandon Routh) , gue menduga penulis ini berumur sekitar pertengahan 30-an.

Saat memasuki bagian pertengahan buku, setelah berulang kali ketawa-ketawa ngebayangin kok ya ada boss seancur ini, gue mulai merasa sedikit kasihan pada tokoh si boss. Kayaknya dia itu sebenernya butuh pertolongan profesional deh. Kalo ngeliat ciri-ciri perilakunya, kayaknya si boss ini menderita semacam inferiority complex, di mana dia bikin ulah macem-macem untuk membuktikan bahwa sesungguhnya dirinya adalah penting dan patut dihormati. Sayangnya, efeknya justu terbalik: bukannya makin dihormati, dia justru dilecehkan dan dihina semua orang, mulai dari staff Adminnya sendiri hingga para supplier seperti yang diceritakan di halaman 33 ini:

Boss: Pipa ini satu batang 180 ringgit?! Mana mungkin! Di tempat kawan saya hanya 60 ringgit!
Supplier: Hah? Di kawan you hanya 60 ringgit? Ok, bagi saya alamat kawan you.
Boss: Mau apa?
Supplier: Saya mau beli pipa dari kawan you.

Walaupun ini buku lucu-lucuan, tapi ada satu hikmah yang bisa gue tarik kalo suatu hari hari nanti harus berperan sebagai seorang boss: jangan lakukan apapun yang dilakukan tokoh boss dalam buku ini! 🙂 Sebuah buku yang menarik, terutama buat orang-orang kantoran.

Penutup:
Setelah puas baca bukunya dan blognya, gue mulai penasaran dengan sosok penulisnya. Seperti apa sih orangnya? Apakah dalam kehidupan nyata dia sesinis dan segalak yang digambarkannya dalam buku? Eh pas iseng-iseng googling, gue nemu sebuah link di multiply, yang mengarah ke blognya chaos@work. Seorang user bernama rockm4m4 mereply posting link tersebut dengan “taelaaaah.. prasaan kenal nih url!!!!”.

Gue kunjungi MP-nya si rockm4m4 itu dan gue menemukan beberapa indikasi samar bahwa dialah sang chaos@work herself, yaitu:

1. Tertulis domisilinya di Malaysia
2. Jenis font di headernya sama dengan font di blog chaos@work
3. Semua postingnya for contact only, dan komentarnya di posting link tsb juga langsung dihapus – sama misteriusnya dengan sosok chaos@work

Jadi, apakah rockm4m4 = chaos@work? Ada yang tau?

Pos Berikutnya
Tinggalkan komentar

34 Komentar

  1. gw baca di blog terakhirnya kok keknya tuh yg njelekin bossnya itu dah sedikit ketularan ma bossnya ya? kok kalo sama pekerja yg laen dia ngerendahin juga dah… jadi katro nih…

    Suka

    Balas
  2. Lam kenal maz Mbot..jg para penghuni MP..:)aQ dah lama liat2 MP-na maz mbot sejak beli bukuNa “si Mbot” taon lalu..:D..(jg sempet liat MP pnya mba Ida ma kotakkue..)tp baru join MP beberapa hari ni..:)..(mrasa newbie jd lum bs nge-add biz kriteria masih dibawah skor 60…:D)

    Suka

    Balas
  3. Akyu rate 5 bintang karena sejak beli, baca langsung jatuh cinta, hahaha…Walo publisher-nya ada yang bilang kurang promosi, tenang aja, pembaca kayak gw dengan semangat 45 langsung promo ama temen2 kantor and ex-sekantor. Why? Ternyata kecurigaan kami kalo namanya bos gak mesti pinter terbukti bener, senengnya tahu kalo kami gak sendiri 😛

    Suka

    Balas
  4. heheheseru yapenasaran pengen baca juga:)

    Suka

    Balas
  5. rockm4m4 said: coba dong mas agung kalo ngegosipin orang sambil nraktir kopi gituuuh..

    trus sesudah kopdar, bikin buku kolaborasi deh! =D

    Suka

    Balas
  6. haha… yang diomongin nonghol

    Suka

    Balas
  7. mbot said: Luar biasa, boss yang satu ini pasti bener-bener seorang boss yang sangat inspirasional!

    Seperti mata air alami yang tidak habis-habisnya mengalir. Exceptional boss.

    Suka

    Balas
  8. Ada ya org yg kyk gt?Jd pgn bli bkux.Huehehehe…1 kata deh = narsis 😀

    Suka

    Balas
  9. penasarang….

    Suka

    Balas
  10. berhasil bikin ngakak sendiri dan diliatin satu pesawat..:p

    Suka

    Balas
  11. huaaaaaaaaaa tadinya sih beli nya iseng-iseng aja pas lagi jalan-jalan sendirian ke gramed GI, ternyata oh ternyataaaaaa buku nya menghibur bangetttttttttttttt, bikin ngakak-ngakak, hwakaakakakak TOP dehhhhhhhh!!!pengen kenalannnnnnnnnnn..

    Suka

    Balas
  12. pujay said: tria nyuruh kakakeni manggil bude ke loe ri ..

    mo disuruh manggil eyang tapi kasian kok eyang ngunyah besi ngga abis-abis…*kabooooooorrrrrrrrrr… wuiiizzzzzzzzzzz

    Suka

    Balas
  13. srisariningdiyah said: aku sih masih tujuhbelas tahun, masih imut bangetttt…..

    ngooooookkkk..*ngangguk ngangguk tidak setuju…

    Suka

    Balas
  14. srisariningdiyah said: seangkatan sama tria tuhhhhhhaku sih masih tujuhbelas tahun, masih imut bangetttt…..*sambil ciumin kakakeni*

    lah gimana orang tria nyuruh kakakeni manggil bude ke loe ri ..

    Suka

    Balas

Ada komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Eksplorasi konten lain dari (new) Mbot's HQ

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca